Tidak ada frekuensi pengiriman email yang pasti cocok untuk semua bisnis, karena hal ini sangat tergantung pada karakteristik dan preferensi audiens Anda. Namun, beberapa praktik terbaik adalah:
Jangan mengirim email terlalu sering atau terlalu jarang. Coba temukan frekuensi yang tepat, seperti seminggu sekali atau dua kali seminggu, dan tetap konsisten.
Sesuaikan frekuensi pengiriman dengan jenis konten yang dikirim. Jika konten yang Anda kirimkan cenderung bersifat promosi, maka sebaiknya jangan terlalu sering mengirimkannya.
Lakukan tes A/B untuk menguji efektivitas frekuensi pengiriman yang berbeda.
Perhatikan indikator seperti tingkat buka dan klik, serta tingkat unsubscribe dan spam, untuk membantu Anda menentukan frekuensi yang tepat.
Berikan opsi kepada pelanggan Anda untuk memilih frekuensi email yang mereka inginkan, misalnya dengan membuat opsi “weekly digest” atau “daily newsletter”.
Perlu diingat bahwa setiap bisnis dan audiens memiliki kebutuhan yang berbeda, jadi pastikan Anda memahami karakteristik audiens Anda dan terus menyesuaikan strategi Anda sesuai dengan hasil yang diperoleh.